Ketua LSM Jaringan Masyarakat Peduli Demokrasi (JMPD) Zuli Zulkifli, SH, Senin (12/12) minta, Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten Bekasi maupun Panwas tingkat kecamatan dan desa bertindak tegas terhadap calon bupati-wakil bupati Bekasi yang sudah melakukan kampanye terselubung.
Dia menduga, calon bupati incumbent Sa'duddin telah mencuri star kampanye. “Mencuri star merupakan pelanggaran pemilukada,” tegas Zuli mantan Ketua Panwaslu Pemilu Legislatif dan Presiden 2009 tingkat Kabupaten Bekasi yang terkenal kritis dalam menyikapi pembangunan di Kabupaten Bekasi.
Menurutnya, kegiatan pemerintahan daerah jangan dikaitkan dengan kampanye politik. “Jangan selalu kegiatan pemerintah dijadikan kampanye politik,” tegasnya seraya mengatakan, Prona tersebut program pemerintah pusat bukan daerah.
Seperti diketahui, setelah memberikan sertifikat Program Nasional (Prona) di sejumlah kecamatan secara simbolis di antaranya Kecamatan Tambun Selatan, Tambun Utara, Cibitung, Cikarang Barat dan Cikarang Selatan, Bupati Bekasi Sa’duddin yang mencalonkan diri kembali jadi Bupati Bekasi, Kamis (8/12) lalu, mengajak masyarakat dua wilayah kecamatan (Tarumajaya dan Babelan) agar memilih dirinya pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Bekasi yang akan digelar 11 Maret 2012 mendatang.
“Bagi ibu-ibu yang hadir di sini, tapi bapak dan anaknya tidak hadir, sampaikan salam saya. Dan bagi bapak-bapak yang hadir, tapi ibunya tidak hadir, sampaikan juga salam saya agar saya bisa melanjutkan pembangunan yang masih tertinggal,” kata Sa’duddin.
Akan tetapi, ketika incumbent mengatakan akan melanjutkan pembangunan, banyak warga yang mencibirkan sambutan incumbent bupati itu, dan spontan berteriak “Gantikan bukan lanjutkan”.
”Bahkan sejumlah PNS juga banyak yang tidak senang dengan kalimat yang dilontarkan incumbent Bupati Bekasi, karena sifatnya mengajak dan bukan murni menyerahkan sertifikat secara simbolis sertifikat prona.
“Wah ini mah kampanye,” kata sejumlah warga yang hadir di situ.
http://wartamerdeka.com
0 komentar:
Post a Comment